Minggu, 31 Juli 2011

v rossi pindah

“Today went a little better. This morning in the warm-up we made a change to the setup that helped me to slightly improve the feeling compared to the very, very difficult practice sessions. After the opening laps, I realized that my pace was the same as that of Nicky and Bautista’s group, maybe even a little faster, but I had small glitches with the gearbox in the second half of the race. It was mainly hurting me in the last corner, when I changed to third, because the bike wheelied and it took me half the straightaway before I could put it back down. At the end of the race, I wanted to pass Nicky on the brakes into the first corner, where I was pretty strong, but instead even Bautista passed me on the straight. Anyway, that’s not where we want to be. We definitely improved today compared to Saturday, but we’re still too far back. We find the race setup late, and that makes everything more difficult, but in order to improve we have to try many things, which makes it easy to lose our direction. It’s understandable, because we don’t know this bike well and I think we have to take chances and try everything. Now we’ll analyze the data from this weekend and decide what to do for Laguna Seca.”

Selasa, 26 Juli 2011

cara stel klep

Peringatan : setelan klep yang benar atau salah akan mempengaruhi terhadap performa mesin Sepeda Motor.

Berikut ini cara-cara ringkas yang tepat menyetel klep pada Sepeda Motor Honda.

1. Persiapkan alat-alat antara lain:

Obeng (-) besar 
Kunci T 17 (untuk motor Supra X 125/Karisma) 
Kunci T 14 (untuk motor Supra Fit, Tiger) 
Ring 8-9 (untuk motor tipe bebek) 
Ring 10-11 (untuk motor tipe Sport) 
Ring 17 (untuk motor tipe Sport) 
Ring 24 (untuk motor tipe bebek) 
Fuller gauge 1set 
Valve Adjusting wrech (kunci klep) 

2. Buka kedua tutup klep (In dan Ex) dengan menggunakan kunci Ring 17(tipe bebek) atau Kunci Ring 24(tipe Sport)

3. Awalnya posisikan agar kondisi valve bebas atau posisi piston pada Titik Mati Atas (TMA), dengan cara buka tutup magnet pada blok mesin kiri dengan menggunakan Obeng (-) besar (ada 2 buah ), pergunakan kunci Ring 14/17 untuk memutar poros engkol berlawanan dengan jarum jam,

4. Sambil memutar poros engkol, perhatikan pada saat valve In bergerak, lihat pada lubang kecil di blok magnet, posisikan tanda T pada garis lurus di lubang kecil blok magnet,

5. Kemudian pegang dan gerak-gerakkan kedua klep untuk memastikan keduanya sudah dalam posisi bebas,

6. Jika langkah diatas sudah benar, maka lakukan penyetelan valve dengan ukuran untuk tiap-tiap motor sbb:

Tipe Sport (Tiger,Mega Pro,GL Pro,Phantom) ukuran = 0,10mm (±0,01mm). 
Tipe Bebek (Supra Fit, Grand, Legenda, Supra X, Win, GL 100) ukuran celah klep = 0,05mm (±0,01mm). 
Tipe Bebek (Supra X 125, Karisma, Kirana) ukuran celah klep = 0,03mm (±0,01mm)
Tipe Matic (Vario) ukuran celah klep ( Klep In : 0,15mm (±0,01mm) Klep Ex : 0,26mm (±0,01mm) )

Cara penyetelannya adalah, kendorkan mur pengikat tappet adjuster (baut stelan klep) dengan menggunakan Ring 8-9 / 10-11,

7. Lalu letakkan Fuller gauge sesuai ukuran celah klep kedalam ujung batang klep, putar tappet adjuster(baut stelan klep) sampai terasa apabila fuller gauge di tarik terasa seret dan apabila didorong tidak bisa,

8. Kemudian keraskan lagi mur stelan klep dan cek ulang hasil stelan klep tadi, sampai hasilnya tepat, (bila fuller gauge terasa ditarik seret dan di dorong tidak bisa),

9. Tutup kembali semua komponen yang tadi dibuka kemudian rasakan hasilnya. MANTAP!

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.

YAMAHA JUPITER_Z CATAT REKOR DI SIRKUIT SENTULL

Selain pintar curi angin, Rafid Topan juga didukung motor tangguh. Yamaha Jupiter-Z ini yang bikin racer tim Yamalube KYT Tunggal Jaya ASH (YKTJA) itu tembus 1:53,579 detik di Sirkuit Sentul, ketika kualifikasi kelas IP 125, IndoPrix Seri III.

Menurut Hawadis sendiri, fokus seting besutan si Dewa Angin itu hanya ada di dua sisi. Semua, terdapat di kepala silinder. Ya, part yang jadi otaknya mesin 4-tak. “Seting hanya sempurnakan kerja kem dan bos klep saja,” ujar tunner berdarah Madura ini.

Bos klep, tidak lagi dibikin ramping seperti seting yang diterapkan sebelumnya. Padahal, tujuannya bos klep dibuat ramping, agar debit campuran udara dan bahan bakar jadi lebih banyak.

Kini sisi kanan-kiri bos klep dari bahan albronze itu tidak disentuh. “Adanya bos klep utuh ini bikin tekanan dan flow lebih bagus. Malah kalau dipapas, aliran kayak plong begitu saja,” ungkap Hawadis yang katanya teringat kinerja tubrocyclone ketika pakai bos klep utuh ini.



Turbocyclone, part yang terletak di venturi dan berfungsi memutar udara yang ingin masuk ke karbu. Tapi, part ini sudah lama tidak dipakai para tunner lagi.

Lanjut! Meski bos klep utuh, porting lubang isap gak dibuat lebih besar. “Porting sama saja dengan dulu. Hanya, memang bagian atas bos klep dibuat sedikit membulat. Tidak lagi kotak,” bilang pria berkumis tebal ini.

Kinerja klep 29 mm (in) dan 24 mm (ex) yang diaplikasi juga disesuaikan profil kem. Dengan durasi 272º, LSA (Lobe Separation Angle) main di 102º. Tapi, bukan itu intinya! “Tebal badan kem juga sudah dibuat jadi 6 mm. Sebelumnya, 12 mm. Bentuknya seperti kem yang pakai pelatuk roller,” urai Hawadis lagi. Lebih ringan dong!

YAMAHA JUPITER_Z CATAT REKOR DI SIRKUIT SENTULL

Selain pintar curi angin, Rafid Topan juga didukung motor tangguh. Yamaha Jupiter-Z ini yang bikin racer tim Yamalube KYT Tunggal Jaya ASH (YKTJA) itu tembus 1:53,579 detik di Sirkuit Sentul, ketika kualifikasi kelas IP 125, IndoPrix Seri III.

Menurut Hawadis sendiri, fokus seting besutan si Dewa Angin itu hanya ada di dua sisi. Semua, terdapat di kepala silinder. Ya, part yang jadi otaknya mesin 4-tak. “Seting hanya sempurnakan kerja kem dan bos klep saja,” ujar tunner berdarah Madura ini.

Bos klep, tidak lagi dibikin ramping seperti seting yang diterapkan sebelumnya. Padahal, tujuannya bos klep dibuat ramping, agar debit campuran udara dan bahan bakar jadi lebih banyak.

Kini sisi kanan-kiri bos klep dari bahan albronze itu tidak disentuh. “Adanya bos klep utuh ini bikin tekanan dan flow lebih bagus. Malah kalau dipapas, aliran kayak plong begitu saja,” ungkap Hawadis yang katanya teringat kinerja tubrocyclone ketika pakai bos klep utuh ini.



Turbocyclone, part yang terletak di venturi dan berfungsi memutar udara yang ingin masuk ke karbu. Tapi, part ini sudah lama tidak dipakai para tunner lagi.

Lanjut! Meski bos klep utuh, porting lubang isap gak dibuat lebih besar. “Porting sama saja dengan dulu. Hanya, memang bagian atas bos klep dibuat sedikit membulat. Tidak lagi kotak,” bilang pria berkumis tebal ini.

Kinerja klep 29 mm (in) dan 24 mm (ex) yang diaplikasi juga disesuaikan profil kem. Dengan durasi 272º, LSA (Lobe Separation Angle) main di 102º. Tapi, bukan itu intinya! “Tebal badan kem juga sudah dibuat jadi 6 mm. Sebelumnya, 12 mm. Bentuknya seperti kem yang pakai pelatuk roller,” urai Hawadis lagi. Lebih ringan dong!

SIKAT KAWAT LEBIH EPEKTIF

Kalau mau sedikit repot, silakan pilih cara ini. Namun hasilnya jauh lebih maksimal. Sebab, kerak yang memang melekat di kubah, klep dan di piston benar disapu bersih.

Kanapa begitu, sebab ruang bakar yang ditimbuni kerak dan dilihat mata telanjang dapat langsung diusir sampai bersih. Caranya pakai sikat kawat model bundar yang dibantu mata bor biasa atau model tunner.

“Kelebihan lainnya, bagian yang sulit dijangkau pun bisa dengan mudah dijangkau dengan peranti ini. Wajar kalau hasilnya jauh lebih baik dibanding carian. Cuma yaitu tadi, ruang bakar mesti dibelah dengan melepas head dari silinder,” lanjut Gina yang lulusan HMTC Jakarta.


SILINDER SUZUKI SATRIA FU150 PAKE KLEP GDE

Tidak sedikit pemilik Suzuki Satria F-150 yang bore up pacuannya. Tapi, kenaikkan isi silinder itu belum lengkap tanpa diimbangi pemakaian klep yang lebih besar. Begitunya campuran bahan bakar dan udara yang masuk ikut menyesuaikan. Proses pembakaran bisa lebih sempurna.

Ketimbang repot harus mengubah sitting dan cari klep, silakan lirik yang ditawarkan Empush Racing ini. “Kepala silinder sudah termasuk klep 25 mm (in) dan 22 mm (ex),” ungkap Mansuri, pemilik workshop yang beralamat di Jl. Meruya Raya, Depan Gerbang Kopilas, Jakarta Barat.

Menurut Shuri, begitu dia akrab disapa, klep ukuran itu sudah mentok. Enggak bisa dibuat lebih besar lagi. Tapi, soal pilihan diamater piston, usah khawatir. Head silinder yang dijual Rp 1.850.000 ini.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More